Kamis, 05 Februari 2015

berhenti



Memang sulit untuk menyangkal dan berhenti untuk peduli tentangnya. Aku selalu ingin mendapat kabar tentangnya bagimana ia sekarang.Aku berusaha keras namun begitu sangat sulit. Hari ini aku melihatnya secara tidak sengaja , mungkin dia tidak melihat ku namun ku selalu memperhatikannya. Saat ia berjalan sudah cukup jauh aku terus menoleh ke belakang untuk melihatnya. Saat itu rasanya aku ingin menghentikan waktu aku ingin terus melihatmu. Rasa rindu ini tak tertahankan setelah beberapa ini aku berusaha untuk berhenti mencari nya berhenti mempedulikannya. Setelah aku melihatnya tadi pagi kini aku menulis ini beberapa menit setelah aku melihatnya lagi.  Ketika ku buka pintu aku tidak merasakan sesuatu yang aneh yang aku lihat sekilas hanya lah beberapa siswa yang mayoritas laki-laki semua di dalam BK. Namun teman yang bersama ku tiba-tiba tersenyum aneh seperti sebuah kode. Aku bingung .. dan setelah ku lihat ke depan . Ya dia di sini, dia ada di ruang yang sama seperti ku. Terlihat dia sedang berdiri bersandarkan dinding , saat itu tidak mungkin aku balik untuk menjauhinya karna ada hal yang lebih penting dari itu. Aku pun berjalan melaluinya, mungkin dia melihat ku karna waktu ku membuka pintu aku tidak segera berjalan , dan yaa jarak pintu yang dekat pasti akan menarik perhatian siapa yang datang. Setelah ku memberikan selembar kertas pada BK aku berbincang sebentar pada guru BK . Setelah itu aku kembali ke kelas ku dan yang pasti aku harus melewatinya dan tak kulihat lagi di bersandar di dinding yang ku lihat ia sedang sibuk dengannya, namun entahlah aku tak terlalu memperhatikannya. “emang jodoh yaa “ seru temanku. Karna kita bertemu secara tidak sengaja, ah mungkin itu hanya sebuah kebetulan saja. Aku tak terlalu memikirkan apa kata temanku aku takut ini akan terlalu dalam dan membuat ku gagal untuk berhenti peduli tentangnya. Tapi apa yang ku lakukan tak sesuai apa yang ku pikirkan. Aku pikir aku dapat berhenti memikirkannya, namun setelah ini aku menjadi memikirkannya. Lalu terlintas pikiran kenapa aku tak melihat tangannya dan memastikan ia menggunakan jam tangan pemberianku namun tak pernah aku mengingatya ketika aku melihatnya dan aku baru sadar ketika aku tak lagi melihatnya. Aku tak dapat melihat dia terlalu lama. Aku hanya ingin memastikan apa yang ia katakan kepada teman ku bahwa ia menggunakan jam tangan itu. Atau hanya sebuah kebohongan? Karna aku tau dia pernah berbohong. Saat ia mengakui kepada teman ku bahwa ia sudah mengucapkan terimakasih atas kado dari ku tapi pada kenyataannya belum , dan ia mengatakannya setelah aku tau dia berbohong meski hanya selisih jam dan aku sangat kecewa. Mungkin dia tidak akan berterima kasih jika teman ku tidak menanyakan hal itu.
Ini sudah cukup lama. Aku pikir dia yang sekarang bukan lah dia yang dahulu. Aku tau semua orang dapat berubah. Aku takut dia tidak seperti dia yang dulu . namun apa yang ku lihat dan ku rasakan selama ini aku merasa dia berbeda. Mungkin ini memang pantas untuk dia berubah karena kini ia sudah memiliki banyak fans dan bahkan mungkin fans nya dapat membuat fans club haha...
Tapi aku benar-benar takut. Ku rasa aku tidak menyukai ia yang sekarang , namun aku menyukai nya, menyukai ia yang dahulu ke kenal.  Aku mencintai dia yang dahulu.
Mungkin dia senang dengan dirinya sekarang. Maka dari itu aku akan berusaha keras untuk memberhentikan ini semua meski ini tidak mudah dan ini sangat sulit. Aku tidak peduli apa yang mereka katakan. Mereka yang selalu menilai ku sebagai seseorang yang selalu galau ataupun sebagainya. Mereka hanya dapat menilai apa yang mereka lihat yang belum tentu sesuai apa yang sebenarnya terjadi.Aku hanya sulit untuk melupakan apakah itu salah?  Aku tidak menganggap sebuah hubungan itu main-main. Aku tidak ingin memberikan waktu ku secara sia-sia. Mungkin banyak dari mereka yang bilang aku terlalu serius , tapi aku tak mau terulang seperti dulu. Aku ingin orang yang akan berarti di hidup ku meskipun nanti belum tentu ia bersama ku, aku ingin ia yang pantas aku kenang yang pernah singgah di hati. Aku bahkan tidak bisa dengan mudah menerima orang yang menyukai ku padahal aku tidak menyukainya, aku takut melukai perasan orang lain . aku hanya butuh waktu dan keberanian. Dan aku tak tahu bagaimana ia nanti jika ia melihat tulisan ini. Mungkin dia akan semakin menjauhi dan membenci ku , entahlah..
Terkadang aku berfikir aku butuh syndrom pinnochio ketika aku berbicara dengannya sehingga tidak ada lagi perasaan yang ku tutupi dan setelah itu aku akan sedikit lebih tenang. Karena aku tidak berbohong mengungkapkan apa yang ku rasakan.
Ini mungkin bukan awal langkah pertama ku mungkin ini hanya sebagian awal langkah ku untuk berhenti dan memulai sesuatu yang baru. Setidak ini akan lebih mudah karna kini ia bukan sosok yang seperti dulu lagi. Aku percaya Allah akan memberikannya indah pada waktunya.